1. Permainan TradisionalAbc Lima Dasar di Indonesia
Sumber : http://azzamaviero.com/
permainan ini dimainkan oleh tiga sampai lima orang, semakin banyak semakin seru. Cara bermainnya mudah, kamu dan teman-temanmu menyepakati nama-nama yang nantinya akan menjadi tema, misalkan nama-nama hewan, nama-nama pemain bola atau nama-nama negara. Nama-nama tersebut akan menjadi tema permainan tradisional abc lima dasar.
Setelah itu kumpulkan jari-jari temanmu dan mulai berhitung dengan huruf alfabet. Contoh, semua jari yang keluar dari teman-teman ada 10 huruf alfabet kesepuluh adalah “H” nah huruf ini akan menjadi huruf nama-nama hewan yang berawalan huruf “H”.
Pemain yang menjawab paling akhir atau tidak bisa menjawab akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati diawal permainan. Manfaat permainan ini adalah mempercepat kinerja berfikir otak.
2. Permainan Tradisional Balap Karung di Indonesia
Sumber : www.mtheodricblogspot.co.id/
Balap karung adalah permainan tradisional yang hingga saat ini masih menjadi permainan tradisional yang populer dan sering dimainkan apalagi saat 17 Agustusan. Permainan ini dimainkan oleh semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua sekalipun.
Sejarah Permainan
Perlu kamu ketahui bahwa permainan ini sudah ada sejak dahulu bahkan ada yang mengatakan permainan ini ada sejak zaman Indonesia masih di jajah oleh Belanda. Permainan ini dibuat oleh misionaris Belanda yang biasanya digelar saat ada acara-acara perayaan Belanda.
Sejak dulu permainan ini sering dimainkan oleh anak sekolah yang berumur 6-12 tahun, lalu menjadi populer dan dimainkan oleh anak-anak desa. Di Indonesia sendiri, permainan ini dimainkan saat ada acara-acara tradisional, yang awalnya hanya anak-anak desa saja yang memainkan tapi makin lama menyebar ke seluruh pelosok negeri.
Peraturan dan Cara Bermain
Buatlah garis awal dan akhir dengan jarak 7-10 meter.
Gunakan karung sampai menutupi semua bagian kaki.
Berjalan dengan melompat dan cepat untuk mencapai garis akhir.
Siapa yang tercepat sampai ke garis akhir dialah pemenangnya.
Peserta terdiri dari 3 sampai 6 orang.
Permainan bisa dengan kerja tim atau sendirian.
3. Permainan Tradisional Benteng di Indonesia
Sumber : www.mediasi.com
Bentengan adalah permainan tradisional favorit bagi anak 90an terutama anak laki-laki, karena permainan ini mengajarkan strategi perang dan kecepatan dalam menangkap atau menghindari musuh.
Saat ini permainan ini sendiri sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, permainan yang membutuhkan kera kelompok ini tenggelam akan kemajuan teknologi di mana menjadikan anak-anak bermain di rumah, tanpa mengenal lingkungan nya.
Sejarah Permainan
Permainan ini sudah ada sejak dahulu tepatnya saat Indonesia berhasil meloloskan diri dari penjajahan dan mengatakan kemerdekaannya, yang pada saat itu negara Indonesia semakin bangkit.
Ada Sumber yang mengatakan permainan ini mencerminkan tentang perjuangan bangsa Indonesia pada saat melawan pejajah, karena permainan ini menggunakan strategi dan perjuangan.
Permainan ini akan dimenangkan oleh suatu kelompok jika berhasil merebut atau menyentuh benda yang dijadikan benteng oleh kelompok lainnya. Nama bentengan sendiri diambil dari nama markas yang dulu dikenal dengan sebutan benteng.
Peraturan dan Cara Bermain
Pemain di bagi menjadi dua kelompok, setiap kelompok beranggotakan minimal 4-5 orang.
Setiap kelompok mempunyai benda yang nantinya akan dijadikan sebagai benteng, bisa terbuat dari tiang, bambu ataupun potongan batu bata.
Setiap kelompok mempunyai kawasan kekuasaan, yang disepakati di awal permainan.
Pemain yang memasuki kawasan lawan jika tersentuh oleh pemain lawan akan ditahan di sebelah benteng lawan dengan jarak sekitar 3-5 meter.
Pemain itu dapat kembali lolos jika pemain yang satu kelompok menyentuhnya kembali.
Pemenang adalah kelompok yang berhasil menyentuh benteng lawan tanpa terkena sentuhan dari pemain lawan.
Skor bisa ditentukan sesuai kesepakatan.
4. Permainan Tradisional Boi-boian di Indonesia
Sumber : www.permainantradisional.blogspot.com
Boi-boian adalah permainan tradisional Indonesia yang saat ini sudah jarang ditemui dan dimainkan oleh anak-anak pedesaan apalagi perkotaan. Permainan yang satu ini membutuhkan ketepatan dan kecepatan dalam memainkannya.
Sejarah Permainan
Permainan ini sudah ada sejak lama, tidak ada sumber yang mengatakan kepastian akan awal keberadaan permainan ini, yang pasti permainan ini menjadi permainan tradisional bangsa Indonesia.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak pedesaan di waktu sore setelah salat asar, dan dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan, permainan ini sebagai hiburan di waktu kosong.
Peraturan dan Cara Bermain
Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 4-5 pemain.
Permainan ini menggunakan alat pecahan genting yang nantinya akan disusun ke atas dengan jumlah 7-10 pecahan.
Selain pecahan genting bola kasti juga menjadi alat dalam permainan ini, jika tidak ada biasa diakali dengan membuat bola yang terbuat dari kertas yang di buat seperti bentuk bola dan diikat dengan karet gelang.
Tip pertama bertugas sebagai penyusun pecahan genting dan tim kedua bertugas sebagai penghancur genting dengan cara melemparkan bola kasti.
Permainan berawal dari tim penghancur genting melemparkan bolanya ke arah susunan genting dengan cara di gelindingkan.
Jika susunan genting hancur maka tim penyusun bertugas menyusun kembali genting, sambil menghindari bola yang terus dilemparkan ke arahnya.
Jika pemain terkena bola maka gugur dan jika pemain dari tim penghancur tidak mengenai sasaran genting maka akan gugur juga.
Permainan berakhir jika susunan genting kembali tersusun atau pemain yang berada di satu tim gugur semua.
Setelah itu tugas kelompok ditukar atau bergantian.
5. Permainan Tradisional Bola Bekel di Indonesia
Sumber : http://kebudayaanindonesia.net/
Bola bekel termasuk ke dalam permainan tradisional Indonesia, karena sering dimainkan dan sudah ada sejak zaman dulu, permainan ini menjadi permainan favorit bagi anak perempuan. untuk menyelesaikan permainan ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Sejarah Permainan
Permainan tradisional yang satu ini berasal dari Jawa Barat ada juga yang mengatakan dari Jawa Timur, permainan ini dulunya hanya dijadikan kegiatan mengisi waktu kekosongan yang ada, tapi sekarang permainan ini dijadikan hiburan bagi anak-anak pedesaan khususnya anak-anak perempuan.
Seperti halnya permainan boi-boian permainan ini tidak memiliki catatan sejarah yang baik, tapi walaupun begitu permainan ini masih bisa kita temui sampai saat ini meskipun sudah sangat jarang.
Peraturan dan Cara Bermain
Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah bola bekel serta 10 biji kuwuk.
Pemain terdiri dari 3 sampai 5 orang anak.
Duduklah dan Buatlah lingkaran atau menyerupai lingkaran yang nanti bola bekel dan kuwuk berada di tengah, pemainpun memainkannya di tengah atau di depannya.
Permainan dimulai oleh satu orang pemain dan yang lainnya mengamati, pemain akan bergantian setelah pemain yang sedang bermain melanggar peraturan.
Peraturan disepakati di awal permainan.
Gengam biji kuwuk dan peganglah bola bekel menggunakan jari telunjuk dan ibu jari, dipegang di satu tangan yang sama.
Lemparkan bola bekel ke atas dan jatuhkan semua biji, lalu setelah bola bekel memantul tangkaplah kembali bola bekel.
Lempar kembali bola bekel, sebelum bola bekel memantul ambilah satu biji kuwuk lalu tangkap kembali bola bekel.
Begitu seterusnya hingga biji kuwuk sudah diambil semua lalu, dibabak ke dua ambil dua biji kuwuk dalam satu lemparan, begitu seterusnya.